Melalui Peringati Haornas Ke-36, Mengajak Lebih Memasyarkatkan Olahraga

Pemerintah Kabupaten Cirebon memperingat Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 36 di Stadion Ranggajati Sumber, Selasa (10/09/19). Peringatan ini diikuti para Guru Olahraga, pelajar SD, SMP dan SMA dengan menggunakan seragam olahraga dan seragam bela diri dari berbagai padepokan. Turut hadir dalam peringatan Haornas tersebut Forkopimda Kabupaten Cirebon, Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon Drs.H. Hartono, MM, para Asisten Setda Kabupaten Cirebon, Kepala OPD, Camat, para Pengurus Cabang Olahraga dan undangan lainnya.

Dalam sambutan Kemenpora RI, Imam Nahrawi yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Drs.H. Rahmat Sutrisno, M.Si menyampaikan, Tema besar HAORNAS Tahun 2019 ini adalah “Ayo Olahraga, Dimana saja, Kapan saja”. Tema ini mengandung makna bahwa olahraga itu mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja, menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan di fasilitas olahraga yang tersedia.

Pembangunan didalam olahraga adalah tidak hanya jasmani, tetapi juga rohani. Dengan sehat rohani kita berarti telah mendukung kebijakan Bapak Presiden tentang Revolusi Mental, serta SDM Unggul Indonesia Maju.

Pembinaan atlet muda berbakat yang di dukung oleh talent identification dan talent scouting yang tepat, telah dibuktikan pula pada perhelatan ASEAN Schools Games (ASG) 2019 di Semarang, Indonesia tidak sekadar sukses menjadi tuan rumah dan memenuhi target juara umum, namun secara keseluruhan, Indonesia mampu melampaui target dengan mengoleksi 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu.

“Dan seperti yang kita ketahui tahun 2018 pada perhelatan Asian Games dan Asian Paragames, kita mendapat kado yang istimewa dari para atlit nasional yaitu peringkat ke 4 pada ajang Asian Games 2018 dengan perolehan 98 medali. Dan yang lebih membanggakan atlit Disabilitas mampu mencatatkan sejarah baru kita menjadi peringkat kelima ajang Asian Paragames 2018 dengan perolehan 135 medali yang terdiri dari 37 Emas, 47 Perak dan 51 Perunggu.” Ujarnya.

Hal tersebut menjadi pertanda bahwa Indonesia telah menata fondasi olahraga prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia Dini, atlit Unggulan dan atlit Disabilitas. Dengan demikian, kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang. Dan tahun ini telah menyiapkan atlit-atlit yang akan bertanding dalam perhelatan Olimpiade dan Paralimpiade Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo.

Cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Olimpide 2020 merupakan cabang olahraga unggulan yang diharapkan mampu melampaui target yang ditentukan. Kesuksesan menjadi tuan rumah dalam ajang pertandingan olahraga tingkat ASIAN menjadi tolak ukur untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2032. Keinginan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bapak Presiden melalui surat pengajuan sebagai kandidat tuan rumah yang disampaikan kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) melalui Duta Besar Indonesia di Swiss dan kita juga berharap pencak silat yang merupakan olahraga asli rakyat Indonesia mampu dipertandingkan dalam ajang bergengsi tersebut.

Rangkaian Pencak Silat Road to Olympic telah dilakukan tidak hanya diskusi-diskusi bersama pakar olahraga namun telah dilakukan pelatihan-pelatihan secara profesional di berbagai negara, hal itu menunjukan keseriusan Indonesia agar Pencak Silat bisa masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. Selanjutnya untuk optimalisasi pemassalan dan pembudayaan olahraga, sesuai Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang juga ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga, kita sama-sama laksanakan gerakan olahraga secara masif dan meluas di semua lapisan masyarakat.

“Semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan secara teratur baik pelajar, masyarakat, pekerja atau karyawan, dan semuanya, bahkan warga binaan yang ada di Lembaga Permasyarakatan. Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup.” Imbuh Rahmat.

Permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah. Maka dengan Gerakan Ayo Olahraga diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut. Dengan kesegaran jasmani yang bagus, dengan kesehatan yang bagus, terutama adik-adik pelajar kita, maka memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas nasional dan dunia di masa selanjutnya. Hal ini sejalan dengan pesan Bapak Presiden dalam salah satu janji kampanye yang di keluarkan oleh Kantor Staf Kepresidenan yaitu Perlu pengintegrasian olahraga dengan sistem pendidikan nasional serta perlu menumbuhkan minat masyarakat Indonesia dalam bidang olahraga, sehingga dapat tumbuh menjadi bagian dari budaya dan kepribadian bangsa.

Melalui peringatan HAORNAS ini diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat dapat mencintai olahraga tanpa terkecuali dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehat dan bugar. Serta dapat meningkatkan prestasi para atlit untuk menuju pentas yang lebih besar yakni Olimpiade dan Paralimpiade nanti. (Bens/Edys, Diskominfo).