Pencegahan Stunting terus dikampanyekan ke seluruh Indonesia baik di tingkat pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Hal tersebut direspon serius oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia melaksanakan kegiatan kampanye dan penggalangan komitmen stunting dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting tingkat Kabupaten Cirebon Tahun 2019. Jumat, (25/1/19).
Bertepatan dengan Peringatan Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari 2019 ke 59, Anang Suryana, perwakilan dari Kemenko PMK RI yang menangani bidang kesehatan mengatakan bahwa berdasarkan riset Tahun 2018 jumlah penderita stunting mencapai 30,8 persen atau sekitar 7 juta jiwa hal terbut diakibatkan oleh gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu hari pertama kehidupan. “Bahkan dari 34 provinsi, ada dua provinsi memiliki prevalensi diatas 40% yaitu salah satunya di Nusa Tenggara Timur yaitu 52 persen.” Pungkasnya.
Pemerintah sangat serius menyikapi permasalahan gizi tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan lebih memfokuskan perbaikan gizi pada ibu hamil.
Pj. Bupati Cirebon, Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc mengatakan Kabupaten Cirebon masuk kedalam 160 besar daerah yang mendapatakan perhatian nasional. “Ada 8,6 persen dari balita kita yang terkena stunting.” Ungkapnya.
Dicky juga menyikapi tentang penggunaan gadget pada anak-anak, yang dianggap merupakan salah satu faktor penyebab stunting saat ini. Maraknya gadget yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab anak kurang tidur, malas bergerak dan kurang asupan makan sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. “Usia balita merupakan masa-masa keemasan dalam pertumbuhannya, harusnya bisa lebih mendapat perhatian lebih dan ini tertunya menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita semua dalam peningkatan kesehatan anak dan generasi yang akan datang.” Tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj. Eni Suhaeni, SKM.,M.Kes, bahwa pembangunan kesehatan dengan investasi utama pembangunan sumber daya manusia Indonesia akan memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan. Salah satu komponen terpenting dalam kesehatan adalah terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan. “Periode kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan kesempatan emas dalam mencetak generasi yang berkualitas, bebas stunting dan masalah gizi lainnya.” Ujarnya.
Tema hari gizi nasional adalah membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi dan pada peringatan 2019 ini mengangkat sub tema yaitu keluarga sadar gizi Indonesia sehat dan produktif. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memperkuat komitmen dari seluruh unsur baik dari unsure kesehatan dan non kesehatan dalam penanggulangan gizi di Kabupaten Cirebon. “Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi seimbang, meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat daerah, peran swasta dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting.” Lanjut Eni.
Untuk mencapai zero stunting di Jawa Barat, sebanyak 14 kabupaten menjadi lokus intervensi dalam menekan angka stunting yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kuningan, Kabupaten Cirebon, Sumedang, Indramayu, Subang, Karawang, Kabupaten Bandung Barat, dan Majalengka.
Pelaksanaan percepatan stunting di Kabupaten/Kota akan dilakukan secara bertahap mulai dari Tahun 2017 hingga Tahun 2024 dan Kabupaten Cirebon masuk di 2018. (iNtAn.VY-Diskominfo)