KABUPATEN CIREBON. – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon melakukan rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Ruang Paseban Kantor Setda Kabupaten Cirebon, Selasa (23/3/2021).
Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag menyebutkan, PPKM diperpanjang mulai Selasa (23/3/2021) hingga Selasa (6/4/2021). Maka dari itu, seluruh anggota Satgas Penanganan Covid-19 harus terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
“Agar semua mematuhi protokol kesehatan. Banyak masyarakat minta ada perubahan, tetapi masyarakat sendiri lalai,” kata Imron.
Imron mengatakan, pada PPKM saat ini pun pemerintah terus mempercepat proses vaksinasi, terutama kepada kelompok-kelompok masyarakat yang rentan tertular Covid-19.
Belum lama ini, Bupati Cirebon melakukan pertemuan dengan Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Pendidikan (Disdik) terkait rencana kembali digelarnya pertemuan tatap muka.
Pada pelaksanaan vaksinasi tahap dua ini, pemerintah memprioritaskan guru dan tenaga kependidikan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Semua guru harus vaksin, jangan sampai tidak. Bila ada terkonfirmasi atau daerahnya zona merah, dengan keterpaksaan itu tidak boleh dilaksanakan,” katanya.
Bupati pun sudah meminta kepada masyarakat, untuk tidak ragu lagi terhadap vaksin yang saat ini sudah disuntikkan kepada beberapa kelompok masyarakat.
“Informasi yang banyak beredar di masyarakat, kalau vaksin itu haram, padahal itu tidak. Ini menjadi tugas kami agar masyarakat paham dan tidak terjebak hoaks,” kata Imron.
Sementara itu, 15 ribu guru di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mulai mendapatkan vaksin corona Covid-19 menjelang dibukanya kembali pertemuan tatap muka Juli 2021 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj. Eni Suhaeni, SKM.,M.Kes mengatakan, belasan ribu guru tersebut mendapatkan vaksin di masing-masing puskesmas sesuai alamat kartu penduduk (KTP).
“Guru yang mendapatkan vaksin mulai dari guru TK sampai SMA. Kami arahkan ke puskesmas, supaya tidak terjadi antrean di Sumber,” kata Eni.
Pemerintah daerah berharap, pelaksanaan vaksinasi massal untuk guru bisa selesai pada Mei 2021.(Bens/Edy, Diskominfo).