Dalam rangka keprihatinan akan banyaknya kasus kekerasan pada wanita dan anak yang terus meningkat, pada Hari Senin 21 November 2016 di Bakorwil Cirebon, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan acara Diseminasi Informasi melalui video conference dengan mengangkat tema “ Melindungi Anak Dari Tayangan Kekerasan Di Media”.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Diskominfo Provinsi Jabar yang saat itu dihadiri oleh Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Ibu Dr. Neti, Dr. Dedeh Padia, Msi sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat dan sebagai moderator Bapak Agustin Purnawan, para pejabat OPD Provinsi Jawa Barat, para peserta di empat(4) titik Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, II, III dan IV yang dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat yang disampaikan dan sekaligus dibuka oleh Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Dedi Darmawan, SH., MM yang mengatakan bahwa media masa sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, tanpa disadari kita selalu bersentuhan dengan media dan setiap hari kita menyaksikan realitas baru di masyarakat yang semuanya terjadi karena adanya media yang dapat mempengaruhi peradaban, emosi dan daya nalar masyarakat di era modern sekarang ini. Bisa dihitung sedikit media televisi yang memperhatikan unsur pendidikan bagi pemirsanya padahal hal itu dapat berpengaruh pola hidup pemirsanya, yang sudah seharusnya memperhatikan segi positif untuk menyuguhkan tontonan yang baik. Melalui acara video confrence diharapkan dapat menghasilkan formula yang tepat dalam melindungi anak dari kekerasan tayangan media.
Video Conference ini juga dihadiri oleh beberapa kota dan kabupaten seperti Purwakarta, Brebes, Bogor dan Priangan.
Acara dilanjutkan dengan diskusi yang diawali dari Bogor mengetengahkan tentang tayangan televisi yang sarat dengan pelecehan dan kekerasan terhadap anak, dilanjutkan dari Komnas Cianjur yang menanyakan langkah apalagi untuk mengantisipasi dan meminimalisir kasus kekerasan pada anak dan perempuan. Dan dari Kota Cirebon mengetengahkan permasalahan yang berkaitan dengan anak dan perempuan dengan beberapa formula untuk meminimalisir dan menekan angka kasus kekerasan dengan mengadakan acara mengaji dan pesantren untuk anak dan wanita, agar mental dan jiwanya dapat tertempa kuat dan dapat survive di situasi dan keadaan yang bagaimanapun, mengadakan sosialisasi dan pencerahan kepada semua lapisan masyarakat akan arti pentingnya kebersamaan dan saling menjaga antar sesama serta berperan aktif dalam menyikapi kekerasan yang terjadi disekitarnya dengan cara melaporkan atau mengurai permasalahan yang memicu pada kekerasan agar tidak terjadi lagi.
(iNtAn-Diskominfo)