Sekretaris Kabupaten Cirebon Drs.H. Rahmat Sutrisno, M.Si menghadiri acara Bank Indonesia (BI) Mengajar yang diikuti oleh para siswa- siswi SMA yang dilaksankan di SMAN 1 Palimanan JL. KH. Agus Salim No. 128, Palimanan Cirebon, Kamis (01/08/19).
Kepala Sekolah SMAN 1 Palimanan Drs. Darmo Susianto menyampaikan, dengan kegiatan Bank Indonesia (BI) Mengajar anak-anak bisa termotivasi ingin supaya ingin hidupnya kedepan itu sukses.
“Minimal mengikuti apa yang sudah menjadi contoh ketika memaparkan baik tentang BI maupun yang lainnya, sehingga banyak putra putri kami, alumni kami 60% masuk ke PTN dan sisanya ke Swasta.” Ungkap Darmo.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon mengatakan, urusan konkuren itu adalah urusan pemerintahan yang dibagi-bagi kewenangannya. Dari mulai Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Antara lain urusan Pendidikan. Urusan Pendidikan tinggi urusan Pemerintah Pusat, urusan Kementerian Pendidikan Tinggi. Urusan Pendidikan Menengah (SMA/SMK) urusannya Gubernur Pemerintah Provinsi yang memegang kendali. Urusan Pendidikan Dasar dari mulai SD, SMP itu urusannya Bupati/Walikota.
“Perlu saya sampaikan sebagai informasi pengetahuan bahwa urusan konkuren yang dibagi-bagi antara Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu sejak 2014 atau 2015 SMA/SMK yang tadinya kewenangan Kabupaten/Kota semua beralih kewenangannya menajdi Kewenangan Provinsi. Dulu SMA/SMK pembinaan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten.” Ujarnya.
Rahmat mengutip isi Pembukaan UUD 1945 tentang tugas pemerintah adalah melindungi segenap seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Ini salah satu untuk memajukan kecerdasan Bangsa. Cirebon kedepan menjadi daya tarik tersendiri untuk 50 tahun kedepan dari mulai sekarang. Ada peluang banyak untuk adik-adik pelajar.” Imbuh Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, tidak lama lagi Cirebon akan berubah menjadi wilayah yang besar karena akses transportasi dan sarana prasarananya sudah dipersiapkan, seperti akses jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan. Hal tersebut tentunya harus didukung dengan persiapan konten-konten yang harus dipersiapkan seperti mengembangkan objek-objek wisata, seni budaya yang ada dan kuliner khas untuk bisa menarik para wisatawan untuk datang ke Cirebon.
“BJB Kertajati sudah dibuka. Sebentar lagi Jawa Barat akan membangun Pelabuhan Patimban. Cirebon akan menjadi daerah wisata dengan Kuliner, seni budayanya ditampilkan tetapi juga kita harus punya kemampuan teknologi. Peluang Cirebon sungguh sangat besar, dari bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban di Subang dan di Cirebon terlintas lima gettol (pintu keluar tol) itu memudahkan akses perdagangan, ekonomi dan seterusnya.” Imbuhnya.
Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Fadhil Nugroho, menjelaskan BI Mengajar dilakukan selain dalam rangka sosialisasi juga sekaligus bisa menerangkan kegiatan-kegiatan Bank Indonesia agar bisa lebih dimengerti, dipahami, dikenal oleh masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain ke dunia Pendidikan, kami juga masuk kedalam pengembangan UMKM, literasi dan banyak lagi karena memang kita perlu bersinergi dengan Pemerintah.
“Agar masyarakat lebih mengetahui kegiatan-kegiatan dari Bank Indonesia seperti apa, jangan sampai ada salah paham. Dalam kegiatan ini kami ingin mengkolaborasikan khususnya dengan dunia pendidikan demi mewujudkan apa yang sudah dicita-citakan dan dituangkang dalam amanat undang-undang dasar.” Pungkasnya.(Bens, Diskominfo).