KABUPATEN CIREBON.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengelar rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di wilayah Jawa Barat secara daring, Jumat (27/8/2021).
Rapat tersebut diikuti oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar unsur Forkopimda Jabar, Bupati/Walikota se-Jawa Barat dilakukan secara daring.
Tampak hadir dari Pemerintah Kabupaten Cirebon, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, H.Erry Achmad Husaeri, SH,MM dan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Kabul Setiawan ,SH.M.Si. di Command Center Kantor Setda Kabupaten Cirebon.
Dalam paparannya, Sekda Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan bahwa status perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Barat mengalami penurunan.
Menurutnya, ada penurunan kasus selama PPKM diterapkan oleh Pemerintah Pusat.
“Biasanya saat angka tinggi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 50 ribu lebih, sekarang sudah menurun mencapai 27 ribu lebih. Artinya, lebih dari setengah saat kasus tinggi,” ujarnya.
Setiawan mengatakan, angka kesembuhan kasus Covid-19 di Jabar mengalami peningkatan dari angka rata-tata tingkat Nasional yakni diangka 94 persen lebih.
“Artinya angka kesembuhan di Jabar sangat signifikan. Sehingga ini berpengaruh dengan ketersediaan BOR baik di Pusat Isolasi Terpadu maupun rumah sakit mengalami keterisian tempat tidur mencapai 19, 92 persen. Mudah mudahan di rumah sakit tidak ada penumpukan pasien,” katanya.
Akan tetapi, kata Setiawan, walaupun adanya penurunan kasus di Jabar, ada satu daerah yang masuk dalam kategori risiko tinggi.
“Nanti kami akan konfirmasi kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur yang masuk dalam zona risiko tinggi. Kami dari Provinsi Jabar akan membantu dalam penanganannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Setiawan, ada beberapa daerah yang angka kasus terkonfirmasi Covid-19 dan kematian masih cukup tinggi di Jabar.
“Untuk kasus penambahan tertinggi di Jabar yakni Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 26.73 persen, Subang 14.12 persen dan Indramayu sebanyak 9.57 persen. Sedangkan untuk kasus kematian tertinggi ada Kabupaten Garut 4.35 persen, Indramayu 4.35 persen serta Karawang 4.21 persen,” katanya.
“Untuk tingkat kesembuhan terendah di Jawa-barat ada Kabupaten Tasikmalaya 69.70 persen, Subang 82.92 persen dan Indramyau 86.09 persen. Jadi kami akan meminta klasifikasi dengan data kepada tiga daerah tersebut karena masih terendah di Jabar,” tambahnya.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi, Mayjend TNI Agus Subianto mengatakan, saat ini Kodam III/Siliwangi masih melaksanakan serbuan vaksinasi untuk masyarakat umum. Bahkan Kodam sudah menyediakan 39 pos sentra vaksinasi yang tersebar di wilayah Jawa Barat.
“Kita lihat di Kesdam III/Siliwangi, warga sangat antusiasme mengikuti serbuan vaksin. Dengan sehari mencapai 1.000 sampai 2.000 orang sasarannya. Artinya mereka sudah sadar pentingnya kesehatan,” katanya.
Agus juga mengatakan, dalam waktu dekat pihak Kodam III/Siliwangi akan melakukan serbuan vaksinasi tingkat SMP.
“Salah satunya di wilayah Kebun Raya Bogor. Nanti di sana juga akan ditinjau langsung oleh Bapak Presiden Jokowi sehingga nanti para siswa maupun guru bisa berkomunikasi dengan bapak Presiden. Kami juga terus berkolaborasi dengan pihak lain untuk percepatan vaksinasi untuk capaian herd immunity di wilayah Jawa-Barat, ” ujarnya.(Intan.V-DISKOMINFO)