Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM.M.Si bersama dengan Unsur Muspida Kabupaten Cirebon dan para petani melakukan Panen Bersama, Selasa (22/09/2015) usai melakukan sambutan dalam acara Panen Padi Dem Farm SL-Agribisnis Padi di Desa Cangkring Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.
Ditemani Isteri Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE Bupati Cirebon turun ke sawah untuk melakukan pemotongan padi secara simbolis. Tampak hadir dan ikut melakukan pemotongan padi tersebut Kepala BKP5K H. Sukma Nugraha, SH.,MM, Kepala Distanbunakhut Kabupaten Cirebon, Ir. H. Dedi Nurul Sudjudi A., Camat Plered Drs. Azhar Riyadi dan Kepala OPD lainnya.
Camat Plered Drs. Azhar Riyadi menyampaikan luas tanah yang ditanam adalah 80 kektar yang sudah dipanen seluas 55 hektar dan sisanya 25 hektar.
Camat Plered mengharapkan kepada para petani apabila kondisi air tidak memungkinkan diusahakan jangan menanam padi akan tetapi sebaiknya menanam palawija karena di sawah kita cukup baik untuk ditanam palawija seperti bontengsuri dan semangka yang nilai ekonomisnya juga bagus serta tidak membutuhkan banyak air.
Sementara Kepala BKP5K Kabupten Cirebon H. Sukma Nugraha, SH.,MM mengatakan kegiatan panen padi di areal Demontrasi Farm Pola Sekolah Lapangan Agribisnis Padi seluas 5 hektar dengan luas dampak 64 hektar ini merupakan acara puncak dari pelaksanaan acara puncak dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penerapan teknologi pertanian perkebunan tepat guna tahun 2015.
Kegiatan ini dlaksanakan pada tiga tempat yakni Desa Karangsari Kecamatan Weru, Desa Kalianyar Kecamatan Panguragan dan Desa Cangkring Kecamatan Plered. Kegiatan ini merupakan bentuk percontohan kepada masyarakat tani mengenai pemanfaatan atau penggunaan paket teknologi dengan sistem benih bersertifikat.
Sedangkan Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM.,M.Si menyampaikan dari 18 Program Unggulan Pembangunan Kabupaten Cirebon ada dua program yang menyangkut ketahanan pangan yakni Cirebon Bebas Rawan Pangan dan Klinik Agribisnis artinya Cirebon bebas rawan pangan akan terwujud bila didukung dengan keberhasilan peningkatan produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Selanjutnya peningkatan produksi akan berhasil apabila para pelaku usahanya mendapatkan bimbingan dan pengawalan teknologi melalui klinik agribisnis. Demikian pula klinik agribisnis akan berhasil apabila didukung oleh aparat penyuluan pertanian yang tangguh dalam berbagai keahlian, mulai dari off farm hulu, on farm sampai off farm hilir.
Bupati mengingatkan dampak kekeringan yang langsung terasa adalah panen kurang baik bahkan terjadi gagal panen (puso) apabila tidak diantisipasi dengan baik akan berdampak terhadap penurunan ketahanan pangan baik dari segi ketersediaan pangan, distribusi dan keamanan pangan.
Upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan dukungan Kementerian Pertanian telah dilakukan dengan berbagai bantuan berupa Pompa Air dan Sumur Pantek, namun demikian kandisi ketersediaan air bagi pertanian sangat terbatas, untuk itu kedepan kita harus lebih giat lagi menggali potensi sumber daya air sehingga permasalahan yang selalu muncul pada saat musim kemarau sedikit demi sedikit dapat teratasi.
Pada akhir sambutan, Bupati Cirebon berpesan kepada seluruh stake holder di bidang ketahanan pangan agar bekerja dan bersungguh-sungguh dan tingkatkan koordinasi yang selama ini sudah berjalan baik agar Kabupaten Cirebon tetap bertahan sebagai kabupaten swasembada beras.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Sekretariat Bakorluh Provinsi Jawa Barat dan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Kepala OPD/Camat di Kabupaten Cirebon, Kuwu dan Muspika Kecamatan Plered serta undangan lainnya.
(Bens/Faiz, Diskominfo).