BUPATI CIREBON LAKUKAN PENCANANGAN GERAKAN PENYELAMATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

IMG_1441Bupati Cirebon Drs. H. Sunjaya Purwadisastra, MM.,M.Si melakukan Pencanangan Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi baru Lahir, Rabu (04/05/2016) yang dilaksanakan di ruang Nyimas Gandasari Setda Kabupaten Cirebon di Sumber.

Pencanangan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon H. Moh. Sofyan, SH.,MH., beserta jajarannya, Kepala BKPM Wilayah Cirebon Dra. Ismirni Apt, MPH, Direktur Rumah Sakit beserta Tim dari RSUD Arjawinangun, Waled, RS Mitra Plumbon, RS Tiar Medika, RS Khalisah, RS Sumber Waras, RS Pertamina dan RS  Sumber Hurip. Hadir juga perwakilan POGI, IDAI, PPNI, IBI dan IAKMI Wilayah Cirebon, organisasi masyarakat, FMM, Tim Pokja Kabupaten Cirebon dan undangan lainnya.

Kegiatan Pencanangan Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi baru Lahir merupakan lanjutan dari program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) yang sudah berjalan selama lima tahun di Kabupaten Cirebon.

Bupati Cirebon mengatakan Program EMAS atau program penyelamatan ibu dan bayi baru lahir adalah program yang didukung USAID bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Pemda Provinsi dan Kabupaten di daerah pendampingan program Emas. Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah yang dipilih dalam menjalankan programnya yakni mendukung upaya Pemerintah dalam menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Program Emas di Kabupaten Cirebon telah membawa  dampak perubahan signifikan dari sisi peningkatan kualitas pelayanan klinis, peningkatan efektifitas dan efesiensi sistem rujukan serta peningkatan akuntabilitas penyelenggara layanan kesehatan.

Sejak dimulai pada Tahun 2012, beberapa indikator yang disebutkan telah menunjukan perubahan baik di rumah sakit maupun puskesmas yang dibina dalam program Emas ini.

Selain pembinaan terhadap rumah sakit dan puskesmas/poned, hal lain yang sangat membanggakan adalah terbentuknya call center sistem rujukan “Si Ceria” atau Sistem Informasi Cirebon Emas Rakyat, Ibu lan Anak yang melayani proses rujukan kegawatdaruratan baik ibu melahirkan, bayi baru lahir  maupun masyarakat pada umumnya. Call center Si Ceria ini sejalan dengan visi Kabupaten Cirebon dalam menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir.

Berakhirnya program Emas bukan menjadi akhir upaya kita dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Cirebon, akan tetapi keberhasilan yang telah dicapai harus dilanjutkan dengan melakukan kesiapan keberlanjutan Program Penyelamatan Ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Cirebon dengan lebih baik.

Sementara dari Chief Of Party Program Emas Indonesia yang disampaikan oleh dr. Trisnawati Gandawijaya mengatakan keberhasilan yang telah dicapai yakni:

1.    Telah terbentuknya Pokja Emas yang selanjutnya akan menjadi motor dalam Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi baru lahir menuju pencapaian IPM Kabupaten Cirebon yang lebih baik.

2.    Telah ada perjanjian kerjasama dalam melaksanakan sistem rujukan yang kuat, sebagai jejaring layanan gawat darurat di Kabupaten Cirebon.

3.    Telah ada komitmen yang tinggi dari Bupati dan Forum KIBBLA yang dipimpin Bapak Sekda Kabupaten Cirebon, dengan mengadakan dialog secara rutin dalam mencarikan solusi terhadap permasalahan dalam penyelamatan ibu dan bayi baru lahir.

4.    Telah mengalokasikan dana APBD Kabupaten untuk replikasi model penyelamatan ibu dan bayi baru lahir.

5.    Telah mengalokasikan dana APBD Kabupaten Cirebon untuk replikasi model penyelamatan ibu dan bayi baru lahir ini ke semua RS dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon, antara lain melalui pendekatan inovatif ”sedulure Poned/Ponek”.

6.    Telah memanfaatkan ICT Si Ceria untuk mendukung sistem rujukan gawat darurat dan bayi baru lahir, serta konsultasi kehamilan, dan telah mempunyai Forum masyarakat madani yang terdiri dari 25 organisasi masyarakat yang peduli pada kesehatan ibu dan bayi, untuk mengawal accountability pemerintah dalam pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan ibu dan bayi.(Bens, Diskominfo)