Desa Gunungsari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB). Pengukuhan Pengurus KSB sebanyak 60 anggota dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial H. Maryono, SH dalam apel siaga dan simulasi uji SOP penanggulangan bencana KSB Gunungsari di Balai Desa setempat, Rabu (28/02/2018).
Pembentukan KSB salah satunya adalah merupakan usulan Kepala Desa Gunungsari kepada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon dan ditindaklanjuti untuk diteruskan kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Korban Bencana (PSKB) Provinsi Jawa Barat H. Moch Nur, B.Sw.
H. Moch Nur menyampaikan, maksud pembentukan KSB adalah untuk memberikan pengertian kepada masyarakat dari ancaman bencana melalui kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat di daerah rawan bencana di Kabupaten Cirebon, khususnya di Desa Gunungsari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
Sedangkan ada beberapa tujuan dalam pembentukan KSB yaitu : pertama, memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat di daerah rawan bencana tentang pengurangan resiko akibat kejadian bencana alam;
dua, membentuk jejaring dan mengkoordinir potensi masyarakat agar terlatih dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat; tiga, memperkuat hubungan sosial dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya dalam penanggulangan bencana.
Sementara dalam sambutan Camat Waled H. Khamim, SP.,MM menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia yang sudah berkenan untuk datang di Kecamatan Waled khususnya Desa Gunungsari dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat kami. Kami sangat bersyukur karena masyarakat kami yang sudah sekian lama mengalami bencana, baru kali ini ada perhatian yang sangat luar biasa dari Pemerintah Pusat.
Masih acara yang sama, dalam sambutan Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat PSKBA Kemensos RI, Tetri Darwis menyampaikan, adanya kegiatan ini adalah adanya regulasi yang dikeluarkan oleh Menteri Sosial. Dan dalam hal ini Kementerian Sosial sudah taat mengikuti arahan Menteri Dalam Negeri. Adanya kegiatan hari ini tentu adanya payung regulasi yang menjadi lahirnya anggaran setelah kegiatan itu dirancang.
Hal berikutnya adalah Kabupaten Cirebon memilik 40 kecamatan, bersyukurlah Kecamatan Waled salah satunya dan saat ini sudah memilik KSB, sebelumnya di Kecamatan Greged. Jadi ini kecamatan kedua, desa kedua yang memiliki Kampung Siaga Bencana yang intinya adalah dari, oleh dan untuk masyarakat. Bahwa Pemerintah hanya mendampingi, tetapi yang utama adalah justru pada ketua dan tim pengurus KSB.
Tetri Darwis menghimbau kepada semua, tanggalkan ego sektor kita, tanggalkan individualis kita dalam menghadapi kebencanaan dan menghadapi persoalan masyarakat harus selalu bersama-sama.
Sedangkan dalam sambutan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon H. Maryono, SH menyampaikan, dari kegiatan ini diharapkan masyarakat memiliki pemahaman terhadap bencana dalam arti siaga setiap saat, mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi bencana, minimalnya dapat menyelamatkan diri dan keluarganya apabila terjadi bencana di lingkungannya.
Prinsip utama pelaksanaan Kampung Siaga Bencana adalah mengutamakan kemandirian masyarakat, pemerintah, swasta, dan pihak lain yang terkait dibutuhkan untuk memotivasi penguatan terhadap bencana. Oleh karena itu dari kegiatan ini kami berharap pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh peserta tentunya perlu terus dioptimalkan dalam menambah pengetahuan dan ketrampilan masyarakat mengenai penanggulangan bencana melalui latihan secara berkala.
Dan yang paling penting masyarakat dapat mengaplikasikan Kampung Siaga Bencana dalam kegiatan nyata yaitu pemeliharaan lingkungan melalui penghijauan, pembenahan saluran air yang bisa menyebabkan bencana secara gotong royong dan kemandirian.
Dalam acara tersebut KSB Gunungsari mendapat bantuan Isi Lumbung Sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia berupa tenda dapur umum sebanyak 1 unit, romphi pelampung 10 buah, veldbad 15 buah, selimut 60 lembar, family kit 15 paket, kids ware 15 paket, food ware 10 paket, matras gulung 10 lembar, tenda gulung sebanyak 15 lembar dengan total bantuan sebesar Rp. 44. 838.140.(Bens/Edys, Diskominfo).