CIREBON–Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon melaksanakan Kegiatan Forum Sosialiasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Penurunan Prevalensi Stunting (Rabu,19/09/2018). Kegiatan Sosialisasi ini di selenggarakan di Hotel Aston Cirebon, Jl. Brigjen Dharsono, No.12C, By Pass.
Kegiatan Sosialisasi ini di hadiri oleh 70 orang dari 10 Desa diwilayah Kabupaten Cirebon yaitu, Serang Kulon, Bojong Gebang, Kudumulya, Kudukeras, Cipeujeuh Wetan, Astanajapura, Sinarancang, Sarabau, Gempol dan Walahar, Dari Unsur Camat, Kades, Kim, Kader Kesehatan, Tim Pkk, Lembaga Pemberdayaan, PKH, Media Cetak, Rakom.
Plh. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Drs. Yadi Wikarsa, M.Si. Menjelaskan Maksud dan Tujuan dalam kegiatan ini “Terwujudnya Perilaku Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat dalam rangka Penurunan Prevalensi Stunting juga, Memberikan Pemahaman pada Masyarakat Serta Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.”. Jelasnya
Narasumber yang mengisi Kegiatan sosialisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Cirebon. Mengenai Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mencegah Stunting. Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Mayarakat Hidup Bersih dan Sehat
Dalam Sambutan Sekretaris Daerah di sampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon Drs. H. Harry Safari M, MM Menjelaskan “Pemerintah Kabupaten Cirebon akan senantiasa mengapresiasikan setiap bentuk kegiatan yang dinilai dapat mendorong generasi penerus bangsa untuk bisa Produktif, Inovatif, serta berperan Aktif dalam rangka membangun Kabupaten Cirebon menuju masa depan yang cemerlang. Untuk perilaku sehat bentuk kongkritnya yaitu perilaku memelihara dan meningkatkan kesehatan. Mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35%terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).”.
Sekda Kabupaten Cirebon menambahkan “Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko Diabetes, Hipertensi, Obesitas dan Kematian Akibat Infeksi. Penyebab stunting situs adoption nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalamjangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut : Kurang gizi kronis dalam waktu lama ;
1. Retardasi Pertumbuhan Intrauterine;
2. Cukup Protein dalam Proporsi Total Asupan Kalori;
3. Perubahan Hormon yang dipicu oleh Stres;
4. Sering menderita Infeksi di awal Kehidupan Seorang anak.
Perkembangan Stunting adalah proses yang lambat, Kumulatif dan tidak berati bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai.” Jelasnnya. (Bens/Diskominfokab/02 Oktober 2018).