Gubernur Jabar Luncurkan Jabar Masagi

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluncurkan Program Jabar Masagi di Gedung Negara, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Rabu (5/12/18).

Hadir Bupati dan Walikota Se Jawa Barat untuk melakukan Penandatangan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah oleh 27 bupati/walikota se-Jawa Barat, termasuk Penjabat Bupati Cirebon Dr.Ir. Dicky Saromi, M.Sc.

Hadir pula para Kadisdik, Kepala Bappeda dari 27 kabupaten/kota, MKKS, MKPS, Guru SMA/SMK/SLB hingga forum OSIS Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengatakan, Jabar Masagi adalah program pendidikan karakter bagi pelajar untuk membekali masyarakat Jawa Barat dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin.

Masagi mempunyai arti sudah sangat sempurna, diambil dari nilai-nilai budaya Jabar yang luhur. Di antaranya, niti surti berarti mempunyai kemampuan merasa. Niti harti kemampuan untuk mengerti. Niti bukti kemampuan melakukan kebenaran dan menolak berbuat negatif. Terakhir niti bakti, kemampuan bersosialisasi di tengah masyarakat.

Grand desain Jabar Masagi menekankan pada nilai pendidikan karakter dan mengembalikan pendidikan budi pekerti yang bisa berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal.

Jabar Masagi yang terinspirasi dari Bandung Masagi, menjadi program unggulan Ridwan Kamil dalam pembangunan bidang pendidikan di Jawa Barat. Secara umum program ini membentengi generasi muda, khususnya para siswa dari efek negatif era digital.

Ridwan Kamil  mengungkapkan, penggunaan gawai, terutama pada siswa, sekarang ini sudah lebih dari empat jam. Dua pertiganya digunakan untuk kesia-siaan. Perilaku siswa sekarang hampir mirip semua, asyik bermain dan terpengaruh gawai. Ini yang menyebabkan generasi muda kehilangan identitas diri.

“Tugas kita sekarang adalah menyiapkan anak didik kita membentengi dengan kurikulum atau program unggulan di sekolah. Berkaca pada Jepang dan Korea yang berhasil menciptakan SDM yang unggul dimulai dari sekolah. Kita yang sekarang ini jauh tertinggal dengan kedua negara tersebut. Pasti ada yang salah dengan kurikulum maupun pembinaan di sekolah,” tegas Kang Emil.

Untuk menciptakan generasi unggul melalui Jabar Masagi, diperlukan empat jenis kriteria siswa. Pertama memiliki fisik yang sehat, artinya tidak gagal tumbuh sejak bayi. Kedua memiliki kecerdasan yang cukup. Ketiga memiliki emosional serta akhlak yang baik. Keempat punya kepribadian sopan dan religius. (Bens/Edys, Diskominfo).