
Pada Minggu pagi (04/11/2012), ribuan warga dari berbagai desa memadati pinggiran jalan Desa Panembahan, Trusmi Wetan, Trusmi Kulon hingga Jalan Raya Pasar Pasalaran dan Pasar Kueh Plered, Kabupaten Cirebon untuk menyaksikan “Ider-ideran” tradisi memayu Kramat Buyut Trusmi di Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered.
Acara Memayu ini diawali dengan rombongan Kuda untuk meramaikan acara di Desa Trusmi dan sekitarnya, disusul pasukan dalem Ki Buyut Trusmi lengkap dengan barang bawaannya seperti welit/sirap, dan benda-benda pusaka dengan diiringi lagu khas sholawatan. Selain itu terlihat tampil berbagai kesenian tradisional seperti tari topeng, tari sintren khas daerah setempat dan berbagai atraksi diantaranya egrang. Warga dari desa lain juga ikut bergabung untuk mengarak sejumlah replika berbentuk hewan kerbau dan gunungan nasi tumpeng.
Rute arak-arakan tersebut yaitu dari Kompleks Situs Buyut Trusmi depan kantor Kuwu Trusmi Wetan, bergerak ke arah Barat ke jalan Desa Trusmi Kulon kemudian berbelok ke selatan melewati Jl. H. Abbas. Selanjutnya setelah perempatan Jalan Raya Plered belok ke arah timur pasar Kueh Plered, kemudian memutar ke arah Utara Desa Panembahan, dan terakhir belok ke arah Barat kembali ke Situs Buyut Trusmi.
Kuwu Desa Trusmi, Jamal Bahari mengatakan, ider-ideran karnaval digelar satu hari sebelum ritual Memayu dilaksanakan. Perayaan itu dimaksudkan untuk meluapkan rasa bahagia seluruh masyarakat memasuki musim penghujan. Sedangkan, tradisi memayu adalah upacara atau ritual penggantian rumbia atap makam Ki Buyut Trusmi.
Meskipun berdesak-desakan untuk menyaksikan acara ider-ideran ini masyarakat senang melihatnya, karena ini merupakan hiburan tersendiri dan datang setahun sekali menjelang musim penghujan.
(Benandi/Edy.S, Diskominfo)
Leave a Reply