Bupati Cirebon Ikuti Rakor Penanganan Covid-19 secara Daring dengan Pemprov Jabar

KABUPATEN CIREBON.- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron,M.Ag didampingi Kasatpol PP, Mohamad Syarifudin, Kepala Pelaksana BPBD, Dr. Alex Suheriyawan, M.Pd.i dan dinas terkait mengikuti rapat koordinasi tentang penanganan Covid-19 secara daring dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Command Center Kantor Setda, Kamis (29/7/2021).

Dalam paparannya Sekda Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, hingga saat ini kasus aktif di kabupaten/kota di Jawa Barat masih cukup tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jabar sendiri.

“Perkembangan kasus aktif di Pemprov Jabar per 28 juli 2021 rata-rata angka Nasional adalah 16 .99 persen sedangkan di kabupaten/kota di Jawa Barat masih di atas Nasional yakni di angka 21.66 persen, artinya angka kabupaten/kota Jabar masih sangat tinggi,” katanya.

Selain itu, kata Setiawan, kenaikan angka tersebut dilihat dari daerah yang angkanya masih cukup tinggi di tiga kota/kabupaten di Jawa Barat.

“Deretan tiga kota/kabupaten yang terbesar angka terkonformasi Covid-19 yakni pertama Kota Cimahi di angka aktifnya 37.44 persen, kedua Kota Bandung 37.04 persen dan ketiga Kota Depok 33.02 persen,” katanya.

Ia menjelaskan, walaupun angka kasus aktif di Jabar masih cukup tinggi, tetapi angka kesembuhan untuk Jawa Barat masih di bawah rata-rata angka Nasional.

“Untuk tingkat kesembuhan rata-rata Nasional di angka 79.02 persen di Jabar 76.83 persen sehingga masih dibawah angka Nasional. Kita melihat kontributor kesembuhan dari tingkat kota/kabupaten yang sembuh terendah Kota Cimahi 61.36 persen, Kota Bandung 62.04 persen dan Kota Depok 65.35 persen,” katanya

Sedangkan tingkat kematian rata-rata angka Nasional 2.60 persen dan Jawa Barat masih di bawah angka Nasional yakni 1.51 persen.  Dengan demikian, angka kematian saat ini di Jabar masih tinggi. Biasanya kita di angka 1.3 persen.

“Ada tiga kota/kabupaten yang angka kematiannya masih tingggi yang pertama Kabupaten Garut di angka 4.08 persen, Kabupaten Karawang 4.02 persen, Kota Tasikmalaya di angka 3. 51 persen. Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidur kita mengalami penurunan dibandingkan awal bulan Juli. Padahal, satu minggu yang lalu di angka 66.62 persen dan sekarang turun menjadi 60.19 persen,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada Gugus tugas untuk melakukan pengecekan data kesembuhan warga yang melakukan Isolasi mandiri di rumah. Bahkan, menurutnya, angka kesembuhan untuk yang isolasi mandiri belum didata.

“Bagi warga yang isoman di rumah apakah mereka sudah sembuh atau belum. Biasanya mereka kalau sudah sembuh tidak melaporkan lagi kepada petugas kesehatan sehingga ditakutkan yang dilaporkan sembuh hanya di rumah sakit saja. Dugaan saya sih angka aktifnya tidak sebanyak ini kalau kesembuhan di rumah-rumah yang melakukan Isoman terdata,” katanya. (Ben’S, Edy’S-Diskominfo)