KABUPATEN CIREBON.- Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag optimistis, cakupan vaksinasi Corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Cirebon hingga akhir tahun mencapai 70 persen. Kerja sama semua pihak menjadi penentu kesuksesan program tersebut.
Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Cirebon saat memimpin rapat percepatan vaksinasi di Ruang Nyimas Gandasari, Gedung Setda Kabupaten Cirebon, Kecamatan Sumber, Jumat (29/10/2021).
Imron mengatakan, kendala lambannya pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Cirebon terjadi karena keterlambatan distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah provinsi atau pun pemerintah provinsi.
“Permasalahan distribusi vaksin terjadi pada minggu-minggu kemarin. Tetapi sekarang, distribusi sudah lancar dan siap disuntikkan kepada masyarakat di Kabupaten Cirebon yang menjadi sasaran,” kata Imron.
Imron mengatakan, selain keterlambatan proses distribusi, permasalahan proses vaksinasi di Kabupaten Cirebon terjadi karena adanya kesalahan input data oleh petugas di lapangan.
Tidak hanya itu, lanjut Imron, ada beberapa kuwu yang tidak aktif melakukan sosialisasi vaksinasi. Padahal, peran aktif pimpinan di desa tersebut menjadi salah satu kunci kesuksesan program dari pemerintah pusat.
“Mengimbau juga kepada masyarakat untuk tidak meragukan dan mengikuti program vaksinasi. Harus optimistis sampai akhir tahun ini bisa selesai,” kata Imron.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon per Kamis (28/10/2021), warga yang menjadi sasaran untuk mendapatkan vaksinasi sebanyak 1.782.964. Dari jumlah tersebut, baru 1.025.674 jiwa.
Sementara, untuk sasaran masyarakat kelompok lansia baru sebanyak 40.469 orang dari total sasaran 154.777.
Kepala Polresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah untuk mencapai cakupan vaksinasi hingga 100 persen. Pihaknya, sampai saat ini masih melakukan vaksinasi massal.
Arif menyebutkan, semua anggota yang terlibat dalam Tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Cirebon sudah diimbau agar tetap semangat mengajak masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Semua adalah tim percepatan vaksinasi. Semua lelah, kalau ada kendala jadikan sebagai evaluasi, bukan untuk berhenti,” katanya. (Intan.V-DISKOMINFO)