Harganas Ke-26, Ajak Jalankan 8 Unsur Fungsi Keluarga

Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar Apel Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 26 Tahun 2019 yang dilaksanakan pagi tadi di halaman kantor Bupati Cirebon, Senin (01/07/19).

Apel peringatan Harganas ini diikuti jajaran Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Tenaga Penggerak Desa (TPD), dan UPT DPPKBP3A serta Pegewai Negeri Sipil dilingkungan Setda Kabupaten Cirebon. Apel Peringatan ini juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Cirebon,  para Asisten, Staf Ahli Bupati, para Kabag, Kepala OPD dan Camat.

Selaku Pembina Apel, Plt. Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosadi hadir menyampaikan sambutan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Besar Nasional (BKKBN). Imron menyampaikan, sesuai amanat Keputusan Presiden No. 39 Tahun 2014 Tentang Hari Keluarga Nasional, sehingga tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas), hal ini dikarenakan tidak lain karena pemerintah menyadari pentingnya lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara.

“Sejak Tahun 1993 setiap tanggal 29 juni kita peringati sebagai Hari Keluarga Nasional. Karena kita semua ketahui bersama betapa pentingnya peran dari sebuah keluarga dalam proses pembangunan suatu bangsa. Dimana pondasi awal untuk membangun sebuah negara berawal dari keberhasilan dalam membangun keluarga.” Ujarnya.

Dalam sambutan tersebut, Imron juga menyampaikan delapan unsur fungsi keluarga. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi sosial budaya, serta fungsi lingkungan. Melalui delapan fungsi keluarga itulah diharapkan setiap keluarga mengetahui, memahami dan melaksanakan, mengingat setiap fungsi tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Saat ini perubahan lingkungan strategis terjadi dengan cepat, dimana suatu hal yang dipandang baik bagi kehidupan keluarga pada beberapa dekade yang lalu, belum tentu saat ini dapat diterima. Terlebih dengan gaya hidup yang makin modern dan kesibukan orang tua yang semakin meningkat, akan berdampak pada tatanan kehidupan keluarga.

“Misalnya, banyak waktu berkumpul dengan keluarga secara kualitas mulai terasa terabaikan, kemudian terjadi kesenjangan komunikasi antara orang tua dan anak karena terbatasnya waktu untuk mendengarkan keluh kesah atau problematika terutama pada anak remaja, keluarga sering tidak tanggap atau kurang peduli pada kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya dan budaya gotong royong antar warga, antar masyarakat bisa dikatakan hampir luntur.” Sambung Imron Rosadi.

Kehadiran revolusi industri 4.0 turut memerikan dampak pada perubahan lingkungan strategis yang mempengaruhi peran keluarga, masyarakat dan dunia pendidikan dalam menumbuhkan karakter bangsa. Era industri part 4.0 memiliki potensi luar biasa dalam kehidupan manusia. Mulai dari urusan pribadi hingga bangsa. Revolusi moderen ini menjadi harapan sekaligus tantangan keluarga Indonesia. Dalam era ini keluarga dituntut beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang dan mempengaruhi anggota keluarga.

Peingatan Harganas ke 26 kali ini di beri tema Hari Keluarga Hari Kita Semua dengan slogan Cinta Keluarga, Cinta Terencana. Melalui peringatan Harganas kali ini, mengajak kepada seluruh keluarga untuk bisa memproteksi anggota keluarga dari pengaruh-pengaruh buruk yang dapat memecah belah persatuan dan kerukunan berkeluarga. Keberhasilan suatu negara akan terlihat dari kesejahteraan dan kerukunan dari tingkat terkecil seperti keluarga, sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas.

“Dengan tema dan slogan tersebut maka peringatan Harganas diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum dan pemacu bagi keluarga Indonesia untuk terus-menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas.” Tegasnya.

Peringatan Harganas tahun ini masih sama dengan sebelumnya harus bisa mengedepankan keikutsertaan keluarga dan mencerminkan penerapan 4 (empat) pendekatan ketahanan keluarga yaitu: (1) keluarga berkumpul; (2) keluarga berinteraksi; (3) keluarga berdaya; dan (4) keluarga peduli dan berbagi. Salah satu kegiatan yang digalakkan dalam momentum Harganas ke-26 tahun 2019 adalah gerakan kembali ke meja makan dan gerakan tidak melihat media sosial dan tv pada jam 18.00 – 21.00 atau gerakan 1821. Dengan maksud mulai jam 6 sore sampai jam 9 malam diinfokan anggota keluarga secara bersama-sama melakukan aktivitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan, misalnya : bagi yang muslim menjalankan sholat, mengaji dilanjutkan makan malam, belajar atau berdiskusi antar anggota keluarga, yang diharapkan dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interaksi antara anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga.

Diakhir sambutan Plt. Bupati Cirebon menyampaikan Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak di Kabupaten Cirebon yang telah membantu mensukseskan penyelenggaraan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Harganas ke XXVI tahun 2019. Dapat menjadikan sinergitas antara BKKBN, Tim pengerak PKK, Pemerintah Daerah provinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota dalam rangka membangun bangsa mewujudkan Indonesia Sejahtera.(Bens/Edis, Diskominfo).