Hari Jadi Kabupaten Cirebon yang ke-540, sepertinya dijadikan moment oleh Bupati Imron untuk melakukan evaluasi kepada bawahannya. Tercatat, tiga kali bupati melontarkan teguran yang cukup keras. Pertama, saat rapat paripurna. Sementara teguran kedua dan ketiga dilontarkan saat melakukan penandatanganan prasasti dan peresmian nama jalan yang berlokasi di Watubelah, Jumat (1/4/2022).
Pada saat rapat paripurna, dengan tegas Imron meminta supaya akhlak para pejabat, lebih diperbaiki lagi. Jangan sampai, ucapan dan kata hati tidak sesuai dengan kenyataan. Saat itu Imron meminta, supaya komentar yang dilontarkan pejabat bukan basa basi. Sementara tindakannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Hal itu kembali dilontarkan Bupati saat penandatanganan prasasti dan peresmian nama jalan yang berlokasi di Watubelah. Imron mengaku heran dengan sikap kebanyakan Kepala Dinas yang jarang melakukan koordinasi dengan dirinya, terlebih urusan proyek.
“Tadi saya ngobrol dengan media. Laporan yang saya terima, banyak Kadis yang mengaku gamang dan bimbang ketika melaksanakan kegiatan. Lah, laporan ke saya saja tidak pernah ada. Harusnya segera laporkan ke saya supaya dicari solusinya,” kata Imron.
Kembali Imron mengakui, sampai saat ini Kepala Dinas sangat lemah melakukan koordinasi dengan dirinya. Padahal, dia sudah memberikan kebebasan kepada mereka melakukan terobosan di lapangan, yang sesuai dengan aturan. Justru dengan begitu, mereka terkesan menutup-nutupi persoalan sebenarnya.
“Saya ini welcome menerima masukan terlebih dari semua kepala SKPD. Pak Sekda saja terlihat santai-santai saja seperti tidak ada masalah. Tidak mungkin media pada lapor ke saya kalau di lapangan tidak ada masalah. Buktinya, banyak kepala SKPD yang tidak pernah koordinasi dengan saya,” ungkap Imron.
Imron menyebutkan, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon, tetap menjadi skala prioritas. Untuk itu, dirinya meminta semua OPD yang mempunyai kegiatan fisik untuk berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan. Bila sesuai prosedur, jangan takut untuk menyerap dan melaksanakan kegiatan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Iwan Rizki mengatakan, untuk skala prioritas peningkatan jalan pihaknya hanya mampu mengerjakan sekitar 60 km jalan dan 14 jembatan.
Sedangkan kondisi jalan di kabupaten yang masuk dalam kategori mantap, ada sekitar 83 persen dari total panjang jalan 1.000 kilometer lebih. Sedangkan jalan yang masuk dalam kondisi rusak ada sekitar 17 persen. Sedangkan anggaran untuk peningkatan jalan, hampir Rp129 milliar.
“Kita tetap melakukan skala prioritas, baik peningkatan jalan dan jembatan atau pada bidang sumber daya air. Kami harus menghitung dengan anggaran yang kami terima dan tidak mungkin memperbaiki semuanya, karena anggaran terbatas,” tukasnya.
Sementara, nama jalan yang diberikan bupati pada ruas jalan Watubelah-Pejambon adalah jalan Ki Bagus Rangin. Nama tersebut diambil sebagai bentuk penghargaan pahlawan Cirebon dan pahlawan nasional, yang memimpin perlawanan pada penjajahan kolonial Belanda pada tahun 1802-1818. Perlawanan tersebut, dikenal dengan istilah “Perang “Kedongdong. (DISKOMINFO)