KABUPATEN CIREBON.- Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 2021 bakal memprioritaskan perbaikan jalan milik kabupaten dan jembatan yang mengalami kerusakan sejak 2020.
Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag, mengatakan, kondisi jalan rusak di Kabupaten Cirebon semakin dikeluhkan masyarakat, terutama di Jalan Raya Pabuaran-Ciledug. Di jalan tersebut, ditemukan banyak lubang menganga.
“Kami menjawab keluhan masyarakat yang di medsos. Bahkan disebutkan, kalau jalan itu adalah wisata jeglugan (lubang) sewu,” kata Imron saat ditemui di Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Jalan Pangeran Cakrabuana, Kecamatan Talun, Senin (8/2/2021).
Imron berharap, pada 2021 ini pandemi Corona virus disease 2019 (Covid-19) semakin mereda dan tidak adanya intruksi melakukan refocusing anggaran untuk penangan wabah tersebut.
Dari jumlah 1.400 kilometer jalan yang ada di Kabupaten Cirebon, perbaikan jalan pun hanya bisa dilakukan di 60 kilometer saja, termasuk Jalan Pabuaran-Ciledug.
“Anggaran terbatas, semoga Covid-19 semakin mereda. Selama belum ada intruksi dari pusat, tidak mungkin ada refocusing,” katanya.
Selain itu, sebanyak 400 sungai yang ada di Kabupaten Cirebon pun perlu dilakukan normalisasi. Sebagian besar di antaranya mengalami pendangkalan dan perbaikan wilayah sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Imron mengatakan, semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pun sudah diminta melakukan penghematan anggaran dan mempergunakan untuk kegiatan prioritas tinggi. “Saat ini vaksinasi pun belum selesai, angka covid juga masih tinggi,” kata Imron.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki, mengatakan, selain jalan, pada 2021 ini pun akan membangun 11 jembatan, salah satunya penghubung Cirebon-Kuningan di Kecamatan Sedong yang belum lama ini ambruk.
Anggaran yang disiapkan untuk perbaikan dan pembangunan, lanjut Iwan, sebanyak Rp 205 miliar. “Jumlah anggaran tersebut, bukan cuma untuk perbaikan hal itu. Namun, itu untuk keseluruhan,” katanya.
Sebelumnya, Jembatan Cicurug di Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, saat ini tidak bisa dilintasi lantaran ambruk pada Minggu (31/1/2021) malam.
Jembatan tersebut ambruk di bagian kontruksi, lantaran tembok penahan tanah (kirmir) penyangga jembatan tersebut terkikis oleh derasnya aliran Sungai Kalimati.
Pekerja dari Dinas PUPR, masih membangun jembatan darurat yang nantinya hanya bisa dilintasi maksimal oleh kendaraan roda dua.(Bens/Edys, Diskominfo).