Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzanul Ulum didampingi Bupati Cirebon Drs.H. Imron, M.Ag launching pendistribusian bantuan sosial provinsi Jawa Barat berupa bantuan tunai dan non tunai bagi masyarakat Kabupaten Cirebon yang terdampak covid-19 melalui Posline dan Ojek Online di halaman Kantor Pos Sumber, Sabtu (9/5/2020).
Kegiatan ini juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Cirebon, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon dan jajaran Pejabat Pemprov Jabar.
Dalam laporan kepala Regional VI Jabar Banten Kantor Pos Indonesia yang disampaikan, Heru Setiadi menyampaikan ucapan terima kasih yang telah mempercayakan kepda PT. Pos Indonesia dalam hal pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
“Terima kasi kepada provinsi Jawa Barat yang telah menugaskan kami untuk mendistribusikan bantuan Gubernur Jawa Barat untuk masyarakat Jawa Barat yang terdampak pandemi covid-19. Suatu kebanggaan bagi kami, kami dipercaya untuk melaksanakan tugas itu dan amanat ini akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih jauh Heru menambahkan bahwa PT. Pos Indonesia dipercaya tidak hanya kali ini, sebelumnya juga dipercaya dalam penyaluran bantuan sosial lainnya seperti pada tahun 2011 dipercaya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Sementra Masyarakat (BLSM) di tahun 2013 lalu.
“Sebagai gambaran bahwa pengalaman kami menyalurkan bantuan-bantuan sosial sudah beberapa kali antara lain adalah pada saat kita melaksanakan tugas untuk pendistribusian Bantuan Langsung Tunai Tahun 2011. Kemudian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Tahun 2013 dan mudah-mudahan dengan pengelaman itu paling tidak membantu kami dalam memperlancar tugas distribusi kepada masyarakat di Jawa Barat ini.” Paparnya.
Alokasi Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) 12.233 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Kemudian untuk Non DTKS 60.579 RTS. Sudah ada beberapa dari Bulog yang akan segera disalurkan dari antara DTKS maupun Non DTKS yang sudah sebutkan tadi.
Heru juga menambahkan telah mempersiapkan sebanyak 172 personil dari seluruh kantor pos di Cirebon dibantu oleh personil dari Ojek Online (Ojol) untuk mengantarkan paket kepada masyarakat.
“Kami pesripakan kekuatan karyawan seluruh kantor pos cirebon adalah sekitar 172 personil. Untuk pengantaran pos pendistribuasian bantuan tunai non tunai ini kami siapkan sekitar 100 orang terdiri atas pengantar pos sendiri maupun dari rekan rekan ojek online dan juga pihak ketiga lainnya.” Ujarnya.
Dari seluruh personil yang dikerahkan Heru yakin akan bisa menyelesaikan dengan cepat penyaluran tersebut mengingat di Kabupatrn Cirebon sudah mengalami keterlambatan penyaluran.
Sementara Bupati Cirebon Drs.H. Imron, M.Ag, menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pelaksanaan bantuan sosial dari dampak covid-19 agar tercipta kesepahaman dan persepsi dalam gerak dan langkah yang sama dalam penyelenggaraannya.
“Bantuan sosial memberikan andil yang besar dalam dampak yang sedang kita rasakan, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Cirebon.” Katanya.
Wabah Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2019 atau awal tahun 2020 menjadi masalah kesehatan dunia dan sudah ditetapkan sebagai Bencana Nasional seperti yang telah dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.
Sosialisasi dan edukasi secara masif kepada keluarga penerima manfaat merupakan kewajiban kita bersama untuk melakukan pengendalian dan pengawasan agar kendala yang terjadi dapat kita hadapi bersama.
“Melalui kegiatan ini saya berharap dapat memberikan edukasi dalam memanfaatkan bantuan sosial akibat pandemi Covid-19 ini. Agar bantuan ini tepat sasaran tentunya perlu koordinasi yang lebih intents terutama diawal pelaksanaan bantuan sosial ini.” Imbuh Imron.
Bupati Cirebon juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat akibat pandemi covid-19 di Kabupaten Cirebon ini. Dan berharap wabah covid-19 ini segera berakhir.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzanul Ulum menyampaikan, Pos Giro merupakan perusahaan BUMN memang spesialis dalam pengiriman, untuk itu dia berharap apabila tugas ini diberikan kepada yang profesional akan bisa segera selesai dan tepat waktu. Oleh karena itu kami menunjuk Pos Giro mempunyai kelebihan dan profesional karena sudah lama bergerak dalam bidang ini.
Kenapa ada ojek kita pakai, karena ojek ini adalah salah satu bentuk perhatian kami kepada ojek. Mudah-mudah kedepan ojek pangkalan bisa dilibatkan biar ada unsur keadilan bagi mereka dalam pendistribusian.
Terkait masalah penyaluran sembako Uu berharap untuk penyalurnya berasal dari wilayah cirebon sendiri.
“Kemudian masalah sembakonya, harapan Gubernur Jabar untuk memenuhi sembako yang dibaikan diusahakan penyalurnya adalah orang daerah. Cirebon untuk Cirebon. Sembako yang dibagikan untuk masyarakat cirebon diusahakan berasal dari masyarakat cirebon.” Ujarnya.
Data yang disampaikan kepala Regional VI Jabar Banten Kantor Pos Indonesia atau yang mewakili data DTKS dan Non DTKS hampir 72.000 lebih artinya data di Kabupaten Cirebon ini lebih baik dibandingkan data-data saat launching di daerah lain.
“Kita harus diingat bahwa bantuan yang diberikan oleh provinsi Jawa Barat bukan untuk semua masyarakat Jawa Barat. hanya mereka yang terdaftar, hanya mereka yang memenuhi syarat.” Imbuh Wagub Jabar, Uu Rhuzanul Ulum.
Uu berharap dengan adanya kegiatan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban namun tidak menjadi kegaduhan disaat pelaksanaan pemberian. Dan dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini membawa manfaat yang besar, membawa kemaslahatan yang besar sekalipun tidak semua masyarakat yang berhak menerima bantuan kami bantuan sosial.”Tandasnya.
Ini adalah merupakan tahap kedua Gerakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka menangani Virus Corona, pertama gerakan dalam bidang kesehatan, pencegahan dengan berbagai kebijakan dan kebijaksanaan; tahap kedua adalah bantuan sosial; dan tahap ketiga nanti ada gerakan yang disebut Gerakan Padat Karya.
Dengan tiga langkah, Provinsi Jawa Barat Sebagaimana arahan dari Pemerintah Pusat, Jawa Barat meminimalisir dampak negatif dari virus corona.(Bens, Diskominfo).