Penjabat Bupati Cirebon Dr.Ir.H. Dicky Saromi, M.Sc memberikan arahan kepada seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Cirebon. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Hj. Eni Suhaeni, SKM.,M.Kes dan Sekdis Kesehatan dr.Hj. Neneng Hasanah beserta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Rabu (27/02/19).
Penjabat Bupati Cirebon Dicky menyampaikan, puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masayarakat di lapangan. Dicky banyak mendapat masukan terkait terbatasnya Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana yang dimiliki. “Kami melihat dibalik kekuarangan yang ada memang banyak mereka menceritakan tentang SDMnya masih kurang, juga setatus aset dan sebagainya. Ini akan kita coba benahi karena mereka ini posesionisnya sebagai ujung tombak di lapangan.” Ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Dicky, berharap kepada Dinas kesehatan sebagai induknya bisa mengontrol dan membina para pengelola yang ada di puskesmas. “Dinkes harus bisa membina dan mengontrol mereka yang ada di puskesmas agar permasalahan-permasalahan teknis dilapanagan bisa cepat teratasi. Dan kemudian mereka juga tidak boleh terlepas dari kebijakan yang kita gariskan untuk penanganan-penanganan kita fokuskan setiap tahun.” Imbuh Dicky.
Dicky juga menuturkan bahwa di tahun 2020 sudah berkoordinasi dengan Bapelitbangda, akan mencoba merealisasikan penjabaran dari visi misi kepala daerah terpilih yaitu Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman. Dari kelima hal tersebut yang akan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten dalam pelaksanaan pembangunannya. “Jadi saya sudah merancang dengan Bapelitbangda. Di Berbudayanya apa saja, di Sejahteranya apa saja, di Agamisnya apa saja, di Majunya apa saja dan Amannya apa saja.” Lanjut Dicky.
Terkait kelima hal tersebut, Dicky mengaitkan dengan maksud kunjungannya yaitu masalah sejahtera, bahwa salah satu bidang yang terkait adalah bidang kesehatan. Dia menyinggung masalah stunting, jadi nanti kedepan setiap SKPD mempunyai peran masing dalam penanganan stunting, tidak dititik beratkan pada Dinas Kesehatan. “Disejahtera itu salah satunya masuk di Bidang Kesehatan diantaranya adalah Stunting. Stunting itu adalah hilir dari dari segala permasalahan kesehatan itu yang akan menjadi fokusing masing-masing SKPD untuk menanganinya. Jadi tidak hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga tanggung jawab dari seluruh dinas terkait untuk stunting misalkan seperti itu.” Pungkasnya.
Selanjutnya Dicky juga menyampaikan pentingnya peningkatan SPM di Bidang Kesehatan. Ada 12 SPM di bidang kesehatan, dari 12 tersebut akan dilihat seberapa porsi yang harus diemban Dinkes dan SKPD yang lainnya. “Dari 12 SPM itu juga nanti akan kita lihat porsi apa yang dilakukan oleh Dinkes dan oleh yang lainnya.” Katanya.(Bens/Edys, Diskominfo).