KABUPATEN CIREBON.- Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) merupakan wadah perempuan Jawa Barat bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidupnya.
Sekoper Cinta merupakan gagasan dari Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil pada tahun 2019.
“Sudah ada 2.700 lulusan Sekoper Cinta dari Kota/Kabupaten di Jawa Barat,” kata Istri Wakil Gubernur Jawa Barat Hj. Lina Marlina, SE saat acara Monitoring dan Evaluasi Sikoper Cinta tahun 2020 tingkat Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati Cirebon jalan Kartini Kota Cirebon, Kamis (22/4/2021).
Lina mengatakan, Sekoper Cinta untuk Kabupaten Cirebon dilaksanakan di Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon dan sudah dilaksanakan pada tahun 2020 kemarin.
“Kita di sini melakukan evaluasi selama Sekoper Cinta ada di Kabupaten Cirebon. Dan hasilnya semua menyukai program yang digagas oleh Ibu Atalia ini,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan adanya Program Sekoper Cinta ini bisa membantu para perempuan untuk bisa hidup mandiri dan sejahtera.
“Kegiatan Sekoper Cinta ini tidak full selama satu tahun tetapi hanya beberapa bulan saja saat menjelang Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS),” kata Lina.
Lina mengungkapkan, Sekoper Cinta sudah dilakukan di seluruh kota mapun Kabupaten se-Jawa Barat. Bahkan, dari mereka program tersebut diminta terus dilanjutkan di tahun berikutnya.
“Banyak yang minta Sekoper Cinta dilanjutkan di tahun berikutnya. Karena banyak laporan bahwa mereka senang,” katanya.
“Untuk Sasaran Sekoper Cinta yakni perempuan yang sudah menikah sampai usia 60 tahun siapapun yang sudah menikah karena bertujuan untuk membina para perempuan yang sudah berumah tangga, salah satunya mempunyai atitude yang baik serta punya kemandirian,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon, Dra. Hj. Nunung Roosmini mengatakan, Program Sekoper Cinta merupakan salah dari program unggulan Provinsi Jabar.
Bahkan, menurutnya, Sekoper Cinta merupakan upaya percepatan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terutama perempuan yang ada di kabupaten/kota untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
“Nantinya para perempuan ini memiliki kemandirian serta mampu meningkatkan kreativitas dan keahlian dalam pemberdayaan perempuan dari aspek ekonomi serta ilmu pengetahuan,” katanya.
Nunung mengungkapkan, Sekoper Cinta merupakan peningkatan peranan perempuan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pembelajaran kelas.
“Tidak hanya pembelajaran kelas, nantinya para perempuan akan mendapatkan pelatihan dan sosialisasi guna mencapai tingkat hidup yang berkualitas dalam rangka menurunkan jumlah keluarga miskin dan meningkatkan kreativitas perempuan melalui kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan desa setempat,” katanya.
Ia menjelaskan, Program Sekoper Cinta sendiri di wilayah Kabupaten Cirebon dipilih di Desa Ciuyah Kecamatan Waled.
Menurutnya, ditunjuknya lokasi tersebut dilihat dari semua aspek baik pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosialnya.
“Ada 100 Kepala Keluarga di Desa Ciuyah yang mengikuti Program Sikoper Cinta pada tahun 2020. Dan sekarang dilakukan evaluasi dari tim Jawa Barat,” katanya.
Namun demikian, kata Nunung, Program Sekoper Cinta bertujuan untuk meningkatakan peran perempuan dalam pembangunan. Serta dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas dan menekan angka perceraian, lalu meningkatkan wawasan ekonomi masyarakat dan pencegahan pengunaan narkoba dan KDRT.
“Diharapkan bagi perempuan yang sudah mengikuti Program Sekoper Cinta ini dapat terus aktf dan berpartisipasi dalam meningkatkan peran perempuan untuk mencapai keluarga yang sehat dan sejahtera di desanya,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Drs. Iyan Ediyana, MM.,M.Si mengatakan, untuk tahun sekarang Sekoper Cinta hadir di Desa Wilulang. (Bens/Edys, Diskominfo).